Structuring The Project

Structuring The Project

Mengapa penataan proyek diperlukan?

Pada tahap inisiasi proyek kita melakukan analisis biaya dan keuntungan, sebelum kita melanjutkan ke tahap yang lebih rinci seperti mengestimasi berapa lama suatu proyek akan berlangsung dan berapa banyak biaya yang diperlukan, kita perlu memiliki gambaran tentang pekerjaan yang akan dilakukan didalam proyek dan siapa yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut.

Organisasi Proyek

Dalam pelaksanaan sebuah proyek dibutuhkan sebuah wadah atau sarana sehingga dalam pengelolaan proyek kegiatan yang dilakukan memiliki program, visi, misi, dan tujuan yang jelas sehingga pelaksanaan kegiatan proyek memiliki batasan dan standar yang telah disepakati dan dilaksanakan dengan maksimal oleh personel penanggung jawab masing-masing kegiatan.

Pengertian Organisasi Menurut Ahli

Menurut James D Mooney

“Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”.

Menurut Chester I. Barnard

“Organisasi sebagai suatu sistem dari pada aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih”.

Fungsi Organisasi

Merupakan sarana dimana para peserta atau anggota bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang tidak mungkin diperoleh bila kita bekerja sendiri-sendiri

Memberikan pengetahuan secara continue baik mengenai

  • Pengaturan bagaimana bekerja sama
  • Adanya pembagian pekerjaan untuk menghindari tumpang tindih
  • Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab
  • Merupakan sarana karir bagi kita

Organisasi Proyek

Adalah suatu sarana dalam pencapaian tujuan dengan mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal secara efektif dan efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek.

Struktur Organisasi

Adalah suatu diagram yang menunjukkan fungsi-fungsi departemen atau posisi dalam suatu organisasi dan bagaimana mereka saling berhubungan

Dalam struktur organisasi tergambar adanya:

  1. Pembagian pekerjaan
  2. Pimpinan dan bawahan
  3. Tipe-tipe pekerjaan yang harus dilaksanakan
  4. Tingkatan-tingkatan dalam manajer

 

Menurut A.F. Stoner (1982), Struktur Organisasi Tergantung pada Variabel-variabel kunci, yaitu :

  • Strategi menentukan macam dan besar kecilnya suatu organisasi.
  • Lingkungan tempat beroperasi. Faktor ini sangat berpengaruh terhadap penentuan struktur organisasi.
  • Teknologi mempengaruhi penentuan struktur organisasi karena struktur tertentu lebih sesuai untuk teknologi tertentu daripada struktur yang lain.

Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek dibuat dengan situasi kultur dan keunikan berbeda berdasar kebutuhan sistem manajemen proyek. Oleh karena itu, organisasi proyek mempunyai susunan dan hierarki yang berlainan pula.

Pemilihan organisasi proyek didasarkan atas tingkat kebutuhan dan kompleksitas proyek; semakin kompleks proyek, semakin kompleks pula susunan organisasinya.

Struktur Organisasi Proyek Fungsional

Kekurangan Organisasi Proyek Fungsional

  • Tidak adanya penanggung jawaban yang khusus mengenai penyelenggaraan proyek secara terpadu
  • Koordinasi horizontal antar bidang akan memerlukan waktu lama lebih-lebih kepada pihak diluar perusahaan
  • Lambat dalam menanggapi masalah diluar rencana karena informasi perlu disaring melewati beberapa lapisan jenjang fungsional
  • Kurangnya penekanan pentingnya proyek karena manajer fungsional mengerjakan yang terbaik untuk bidangnya

Kelebihan Organisasi Proyek Fungsional

  • Para spesialis tidak tergantung pada proyek tertentu, terdapat kemungkinan untuk menambah pengalaman dan keahlian
  • Masing-masing kelompok mempunyai jaminan pekerjaan tetap dan adanya jalur kenaikan pangkat yang cukup jelas
  • Setiap bidang keahlian menimbulkan fleksibilitas dalam pemanfaatan sumberdaya

Struktur  Organisasi Proyek Murni

Kendali didalam proyek membutuhkan organisasi sendiri dalam rangka mengelola tujuan, sasaran, dengan data, informasi serta sumber daya yang ada dan terbatas. Hal ini ditunjukkan dengan struktur organisasi personel proyek.

Struktur Organisasi Personel Proyek

Struktur organisasi personel proyek di gambarsebelumnya menunjukkan hierarki tanggung jawab dan wewenang tugas dari masing-masing personel yang diarahkan dan dikendalikan oleh pucuk pimpinan yaitu manajer proyek. Otoritas proyek sepenuhnya ada pada manajer proyek, menjadi jembatan antara organisasi proyek dengan perusahaan serta pemilik proyek atau organisasi yang mewakilinya untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dengan maksud agar tujuan dan sasaran proyek tercapai dengan efektif dan efisien.

Ciri-Ciri Organisasi Proyek Murni

  • Pimpinan proyek mempunyai wewenang penuh dalam pengelolaan proyek
  • Hanya memerlukan sedikit dukungan dari unit fungsional
  • Tenaga pelaksana dipindahkan kedalam organisasi proyek

Kelebihan Organisasi Proyek Murni

  • Adanya komando tunggal yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas dan sasaran yang spesifik
  • Adanya status mandiri akan menimbulkan identitas tim
  • Dengan dipindahkan para spesialis dari organisasi fungsional kedalam organisasi proyek maka jalur komunikasi dan arah kerja lebih pendek
  • Memungkinkan ditanggapi perubahan dan diambilnya keputusan yang cepat

Kekurangan Organisasi Proyek Murni

  • Biaya keseluruhan yang dikeluarkan cenderung mahal
  • Kurangnya efisiensi karena membagi dan memecah penggunaan sumber daya terutama bila proyek banyak dan tenaga spesialis terbatas serta pada waktu yang bersamaan

Organisasi Proyek Matriks

Struktur organisasi proyek ini biasanya gabungan dari organisasi proyek murni dan fungsional, memanfaatkan ahli dari berbagai disiplin ilmu yang terlibat dalam organisasi fungsional sebagai bagian dari proyek, tetapi tidak mengganggu proses pelaksanaan proyek serta organisasi fungsional perusahaan.

Kelebihan Organisasi Proyek Matriks

  • Dapat diarahkan pada tujuan bersama yaitu terselesaikannya proyek
  • Jika proyek bersifat rahasia maka sebaran informasi dalam kelompok kerja dapat dikendalikan keamanannya

Kekurangan Organisasi Proyek Matriks

  • Bila proyek itu besar hilangnya fleksibilitas jika pelaksana proyek ada yang sakit
  • Bila tidak terletak dalam satu atap maka manajer proyek akan memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah kepegawaian dan teknik

MANAJER PROYEK

Pengertian Manajer Proyek Menurut Ahli

Menurut Ritz (1994)

Seorang manajer proyek berasal dari suatu institusi atau seorang pengusaha yang sinonim dengan pengurus, eksekutif, supervisor dan boss

Menurut Project Management Body of Knowledge Guide (PMI 2001)

Mengatakan bahwa manajer proyek seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek

KRITERIA MANAJER PROYEK

  1. Menyukai tantangan dan memiliki sikap yang selalu bersedia dan siap menghadapi tantangan juga harus dapat meyakinkan kepada bawahan bahwa persoalan-persoalan tersebut adalah wajar dan merupakan tantangan yang harus dihadapi
  2. Mengantisipasi persoalan dengan tidak jemu-jemunya mengkaji dan menganalisis masalah tersebut dan mempersiapkan alternatif-alternatif pemecahannya
  3. Menguasai aspek hubungan antara manusia karena adanya hubungan vertical dan horizontal
  4. Generalisasi dan spesifikasi, yaitu menguasai keseluruhan kegiatan agar tercipta sinkronisasi kegiatan di bidang-bidang fungsional menjadi suatu kegiatan yang terpadu
  5. Kekuasaan berasal dari keahlian (expert power) dan referent power.
  • Expert power : kemampuan untuk mengajak anggotanya untuk melakukan sesuatu demi terselenggaranya proyek, karena ia dianggap memiliki pengetahuan
  • Referent power : kemampuan untuk membuat peserta proyek tanggap terhadap keinginan-keinginannya

 

Daftar Pustaka

Source : Husen, Abrar. 2011. Manajemen Proyek. Yogyakarta : Penerbit ANDI

Source : Karaini, Armaini Akhirson. Pengantar Manajemen Proyek Seri Diktat Kuliah. Depok : Universitas Gunadarma

Source : Buku I bahan ajar manajemen proyek. Disusun oleh : Drs. Ashari. ST., SST., M.Eng

 

Nama                                : Endang Sri Putri Damanik

NPM                                   : 0218123017

Dosen Pengampu        : Iis Rostiawati S.E, M.M

Project Screening Selection, Komponen Proses Evaluasi, Checklist and Scoring Models dan Pohon Keputusan

Project Screening Selection adalah suatu proses untuk memilih proyek, yang mana prioritas setiap gagasan proyek akan dinillai dari berbagai perspektif. Yang bertujuan untuk mengetahui resiko seperti: technical risk, financial risk, safety risk, quality risk, dan legal risk. Selain itu juga diharapkan dapat mengetahui keuntungan seperti adanya ROI, payback period, potensial market share dan longterm market

Komponen Proses Evaluasi yaitu pengkajian suatu usulan proyek untuk memnentukan apakah proyek tersebut layak atau tidak untuk dijalankan, dengan tujuan proyek tersebut dapat berhasil dan dapat menghindari atau meminimalisir kesalahan  yang tidak menguntungkan

Checklist and Scoring Models

Checklist Model yaitu pemilihan proyek berdasarkan daftar kriteria yang berhubungan dengan proyek biasanya iniditandai dalam bentuk tanda silang, garis maupun centang sebbagai penanda berdasrkan kriteria yang telah disusun.

Scoring Model yaitu pemilihan proyek yang memberikan peringkat pada setiap pembangunan proyek sesuai dengan kepentingannya dan biasanya ini disimbolkan dengan penggunaan angka sebagai tolak ukur.

Pohon Keputusan yaitu model prediksi yang digunakan untuk menginterpretasi dalam mengambil keputusan. Biasanya disini menggunakan minimal 2 pilihan alternatif dalam mengambil keputusan, dan pengambilan keputusan dihitung menggunakan rumus dan kesimpulannya setelah mengetahui yang mana yang lebih menguntungkan untuk perusahaan ataupun kedua belah pihak yang mejalankan proyek.

Apa Itu Manajemen Proyek?

Proyek adalah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk mempertahankan bisnis.

Manajemen proyek adalah penerapan berdasarkan ilmu pengetahuan, keahlian, yang menjadi alat bantu sebagai dasar untuk memenuhi kebutuhan proyek.

Manajemen proyek diperlukan agar proyek yang telah direncanakan dapat selesai sesuai dengan target waktu yang telah disepakati antara pemegang proyek dengan pelaku bisnis.

Manajemen proyek memiliki 3 batasan agar berhasil dengan memenuhi sasaran lingkup, sasaran waktu, dan sasaran biaya.

Siklus hidup proyek

Hal yang pertama yaitu munculnya ide  terhadap masalah dan mengembangkan solusi.

Memunculkan Request For Proposal, RFP yang memuat atau mendukung semua tujuan proyek

Pemillihan proposal dilakukan melalui 2cara yaitu: melakukan evaluasi secara administratif (aspek hukum, bidang pekerjaan, aspek financial dan yang kedua dilihat dari sisi evaluasi isi dari proposal ysng menyangkut harga, jadwal, teknis, dan performance proyek tersebut.

Terakhir yaitu tahap negosiasi kontrak yang dimaksudkan untuk menyamakan posisi kedua belah pihak dalam masalah-masalah utama, khususnya dalam masalah teknis dan persetujuan atas seluruh isi proposal.

Suksesnya proyek yaitu ketika hal yang sudah direncanakan dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah disepakati dan tidak merugikan kedua belah pihak yang melakukan persetujuan.

 

Nama: Endang Sri Putri Damanik

Dosen Pengampu: IisRostiawati S.E.,M.M.